Awalnya adalah kerinduan. Rindu mengenang saat turun ke jalan dan merekam fakta, rindu ‘mengganggu’ sumber dengan pertanyaan tak biasa, rindu menulis judul dan lead berita, sekaligus rindu mengritisi kebijakan yang abaikan kebanyakan. Rindu yang begitu dalam tersaput waktu, saat masih sama-sama mencipta karya jurnalistik di Harian Sore Surabaya Post.
Berawal dari kerinduan pula, ketika para mantan awak redaksi dan non redaksi Harian Sore Surabaya Post berhimpun dalam grup WhatsApp bertajuk ‘Ex-SBY Post’. Wajah-wajah lama kembali bertemu untuk saling sapa dan berbagi. ‘Ex-SBY Post’ menjadi ajang memeluk kawan dan sahabat saat masih sama-sama menggunakan pager, film Kodak, Konika, atau Fuji.
Tak seperti grup WA lainnya, tak gampang berbagi tautan di ‘Ex-SBY Post’. Nada kritis hampir pasti bermunculan jika tautan terkesan asal comot alias copas. Nada kritis dan lugas, gaya para jurnalis Surabaya Post, terlontar mengingatkan pentingnya akurasi serta check and rechecked. “Ojok asal copas rek. Iki grup SP,” begitu lontar seorang kawan.
Berbekal kerinduan berbagi informasi dan keakurasian tentang berbagai hal, kemudian terlontarlah gagasan membuat sebuah portal khusus yang mewadahi talenta para jurnalis Surabaya Post. Adalah Moh Anis (biasa dipanggil Cak Anis) yang melontarkan ke grup, menggagas membuat portal. Lalu disambut banyak dulur. “Wis serahno Sapto ae,” tandas Cak Anis yang sering dapat penghargaan jurnalistik dan pengharum nama SP.
Sukemi punya usul kontennya harus ada kegiatan dulur-dulur. Henri Noercahyo menambahkan untuk siap mengisi tulisan-tulisan terbaiknya. Lurah BES siap menggawangi asal diajari. Pendeknya, semua semangat. Lalu, jadilah situs ini.
Situs EXSURABAYAPOST.COM pun lahir mewadahi segala kerinduan yang terpendam. Tulisan di sini sebenarnya sebagian besar bersifat internal, menyangkut keluarga besar ExSurabayaPost yang pernah bernaung di perusahaan milik Keluarga A Azis dan Toety Azis, pemimpin kami.
Meski media tempat bernaung itu sudah tiada, tapi para bekas pekerjanya sukses di mana-mana dan masih menjalin tali silaturahmi. “Cik gak kepaten obor.” Begitu kata pepatah Jawa. Semoga di media ini kita bisa berbagi suka-cita, bahagia lewat cerita dan karya seperti dulu kala.
Salam
Dulur ExSP