Sabtu (22/6/2019), Yusuf Susilo Hartono membagikan link youtube-nya, berisi slide show sketsa seri Jepang.
Hasil sketsa on the spot ini ia buat saat berkunjung ke Jepang 1997. Saat itu YSH datang ke Negeri Matahari Terbit untuk meliput pameran benda Kerajaan Indonesia Kuno (Treasures of Ancient Indonesia Kingdom) di Museum Nasional Jepang, yang digelar Kemendikbud RI.
“Sketsa-sketsa ini, bersama sketsa Jepang yang lainnya, perna saya pamerkan di pusat kebudayaan Jepang di Jakarta tahun 2002 bertajuk ‘Jejak Jepang dalam Sketsa’.
“Syukur, dapat sambutan hangat. Saya juga berkesempatan membuat sketsa on the spot pertunjukan tari Kontemporer Jepang di Indonesia,” jelasnya di laman Youtube.
Antara lain karya Pappa Tarahumara Kota Yamazaki, Yuji Takahashi, Dance Theater Okinawa, dan Black Tent Theater. Sambil meliput, di tengah gelap dan di antara penonton, ia mencoba menangkap momen dan esensi gerak dalam pertunjukan melalui garis.
YSH adalah mantan jurnalis Harian Surabaya Post. Kini, ia lebih banyak beraktivitas di dunia seni rupa, dunia yang lebih dulu digeluti sejak masa remaja.
Lahir di Bojonegoro, 18 Maret 1958, YSH dikenal sebagai pelukis yang cukup produktif. Alumnus FKIP IKIP ini beberapa kali unjuk karya di antaranya pameran tunggal 2002, Pameran Jejak Jepang dalam Sketsa di Pusat Kebudayaan Jepang, Pameran dalam Festival Gedung Kesenian Jakarta tahun 2003, Pameran Sketsa Pagelaran di Galeri Candrika, YSRI, Pondok Indah 2004, kemudian Pameran Stage of Life di Rumah Seni Surya Karbela, Jakarta.
Ia juga menggelar pameran bersama, di antaranya Pameran Spirit 2004 di WTC, Pameran Golden Pallete 2005 di Galeri Ancol, Pameran untuk Aceh di Bentara Budaya Jakarta 2006, Pameran Mata-mata Jakarta, di Galeri Nasional, dan Pameran di Museum Barli, Bandung.
YSH beberapa kali meraih penghargaan, di antaranya menjadi Pemenang Penulisan Seni Rupa Kontemporer Islam, dalam rangka Festival Istiqlal tahun 1996, Pemenang Penulisan LCLR dan LPR dan Pemenang Festival Puisi 1984 LIA Surabaya tahun 2000, Finalis Kompetisi Seni Lukis Philip Morris Indonesia Art Awards, dan 2002 Finalis Indofood Art Award.