Beberapa kali mengikuti diklat jurnalistik di internal kampus, Adriono makin kepincut di dunia tulis menulis. Hingga tahun 1990, alumnus IKIP Negeri Malang angkatan 1981 ini pun bergabung dengan Harian Surabaya Post.
“Sebelum menjadi wartawan Surabaya Post, saya sudah sering menulis artikel di koran sore ini. Bahkan kemudian relatif rutin sebagai pengisi rubrik tetap ‘Psikologi’ di SP edisi minggu,” aku Adriono.
Ketika mendengar ada rekrutmen, ia pun mendaftar bersama 21 kawan seangkatan. Di sini, bapak dua anak ini pun mulai masuk dalam diklat on the job di Surabaya Post.
Tahun 2002, perjalanan karir jurnalistiknya berlanjut di Arek TV. “Saya masuk Arek TV pada 2007 hingga 2010. Jabatan terakhir redaktur pelaksana program News,” katanya.
Lalu sejak 2010 hingga sekarang, ia memilih jalur penulis freelance. Seperti mereka yang memilih jalur freelance lainnya, Adriano pun mengaku mesti bergerak lebih cepat. Di luar itu, ia juga terus merajut jaringan, termasuk dengan rekan-rekan lama.
“Saya masih menjalin hubungan dengan teman-teman eks SP. Bahkan sampai sekarang menjadi mitra kerja intensif yaitu Mas Sukemi, Mas Son Andreas, Pak Zainal Arifin, Mas Rusdi Zaki, Ahmad Supardi, dan Mbak Rini layout,” jelasnya.
Bersama-sama, lanjutnya, mereka bahkan membentuk usaha jasa editorial service di bawah bendera ‘Pendar Asa Komunika’. Proyek yang ditangani antara lain membuat buku biografi, company profile perusahaan, diklat jurnalistik dan masih banyak lagi.
Buku yang sudah dikerjakan antara lain biografi Prof Mohammad Nuh, DEA (mantan Mendikbud), Bupati Tulungagung Heru Tjahyono (sekarang Sekdaprov), Bupati Lamongan M. Fadli, Walikota Mojokerto Teguh Suyono, Rektor UPN Warsito, dan masih banyak lagi.
Sementara untuk project personal, buku yang pernah ia tulis antara lain Kincir Batu, Esai-esai Perjalanan (PT Pendar Asa Komunika, Sidoarjo, 2019), Dalam Buaian Budaya Pongah (PT Pendar Asa Komunika, Sidoarjo, 2018), Hitam Putih Desa Kota (PT Pendar Asa Komunika, Sidoarjo, 2018), Ombang-ambing Keadaan, Kumpulan Impresi Sosial Budaya (Matabaru, Sidoarjo, 2016), Membranding Sekolah, dan Jurus Kreatif Mendongkrak Popularitas Sekolah (Lutfansah Media Tama, Surabaya, 2015).