Iwan Heriyanto, Fotografer Disiplin yang Murah Senyum
Info Baru

Iwan Heriyanto, Fotografer Disiplin yang Murah Senyum

Iwan Heriyanto meninggal dunia. Pesan pendek itu pun berkembang menjadi status dan catatan penuh duka di sosial media. Mereka yang kenal Iwan, eks fotografer Harian Surabaya Post ini, mengaku sangat kehilangan.

Seperti diakui Toto Santiko Budi, fotografer freelance di Jakarta, “Karya fotonya semasa bekerja di Surabaya Post adalah salah satu penyebab saya menyukai fotojurnalistik”.

Saat itu, Toto masih duduk di bangku kuliah. Dan karena di rumahnya ada Surabaya Post, beberapa kali ia melihat foto Iwan, khususnya tentang gerakan reformasi 1998.

Karya foto Iwan tentang reformasi juga diakui Mamuk Ismuntoro, fotografer yang pernah menjadi partnernya di Surabaya Post. “Kenal cukup lama. Tapi sebagai teman kerja hanya setahun,” aku Mamuk.

Iwan, lanjutnya, adalah jurnalis foto yang dekat dengan siapapun, khususnya sesama fotografer. Saat Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya didirikan, rumah Iwan bahkan jadi pusat kegiatan diskusi dan pertemuan para jurnalis.

“Kebetulan dia tergolong update teknologi zaman itu. Sudah terbiasa dengan komputer, printer, dan lain-lain, yang memang dia punya di rumahnya,” kata Mamuk lagi.

Soal update teknologi, Iwan juga dikenal sebagai kelompok depan pengguna kamera canggih. Disebutkan Mamuk, Iwan bahkan lebih mengandalkan kamera pribadinya yang memang tergolong baik daripada alat dari kantor. Alat yang bagus, kemudian didukung dengan cara kerja yang bagus.

“Iwan sering berada di momen puncak peristiwa. Tak heran jika di masa gerakan reformasi, foto dia kerap dipakai AFP (Agence France-Presse, kantor berita Prancis),” kenang pendiri Komunitas Matanesia ini.

Iwan, lanjutnya, bahkan pernah mengaku kalau pernah didekati Maya Vidon, jurnalis foto perempuan AFP ketika datang ke Surabaya. Saat itu Vidon minta beberapa foto karya Iwan. Dari pertemuan ini mereka jadi sering berkomunikasi. Dan Iwan mulai sering mensuplai kebutuhan foto tentang Surabaya untuk AFP.

“Gara-gara berurusan dengan foto AFP, saya jadi kenal Iwan,” kata Eric ‘Ireng’ Siswanto, fotografer Surabaya. Saat itu Eric juga aktif mengirim foto untuk kantor berita asing. Jika Iwan di AFP, Eric di Associated Press (AP), kantor berita Amerika Serikat.

Di mata Eric, Iwan adalah fotografer yang sangat disiplin. Ia bekerja sesuai target, tak banyak bicara. Iwan juga sering berhasil memotret momentum khusus yang mungkin tidak dimiliki fotografer lain.

“Iwan fotografer yang baik. Bagus dalam karya, buktinya menang di beberapa lomba foto. Dan dia juga pribadi yang baik. Ramah, murah senyum. Tapi pendiam. Biar digojloki sama teman-temannya juga hanya tersenyum. Kami tentu kehilangan Iwan,” kata Eric, mengakhiri pembicaraan.

Loading...

One Comment

  1. Iwan Heriyanto, orang tersabar menurutku. Digojloki model apapun..disikapi cukup dengan senyum dan kadang tertawa ngakak. Dialah buktti, kalo sabar itu memang bener2 tak ada batasnya. Teman hunting yg sangat kuat kloyongan (muter2) sak Suroboyo. Kalo sudah dapat foto..lgs setor..ngga kakean cangkruk. Disiplin banget. Selamat jalan yo dulur..kamu disayang Allah SWT.

    Reply

Post Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.