Close Menu
exsurabayapost.comexsurabayapost.com
  • Info SS
  • Kiprah
  • Lho Iki Lak
  • Nostalgia
  • Usaha Rek
  • News
  • Kolom
Facebook X (Twitter) Instagram
exsurabayapost.comexsurabayapost.com
  • Info SS
  • Kiprah
  • Lho Iki Lak
  • Nostalgia
  • Usaha Rek
  • News
  • Kolom
Facebook X (Twitter) Instagram
exsurabayapost.comexsurabayapost.com
Home»Kolom»Indonesia ini Negara Slamet
Kolom

Indonesia ini Negara Slamet

adminwebsiteBy adminwebsite21 Agustus 2019Updated:28 Agustus 2019Tidak ada komentar2 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

NKRI ini sejak berdiri sudah Slamet. Tanah airnya istimewa, kaya raya meski belum dikelola dengan benar kehidupan rakyate slamet. Rukun antar sesama, tidak mandang ras, agama dan golongan, uripe slamet.

Slamet bahasa Arabe Islam. Kalo ada yg ingin menjadikan NKRI jadi negara agama. Agama cap apa lagi? Wong sudah negara slamet mau diubah apalagi?. Tidak ada yang lebih ideal dari apapun di dunia ini selain Slamet. Pedoman hidupnya Pancasila, ideologi paling cerdas di dunia.

Ini Indonesia bukan Timur Tengah bung. Kebudayaannya jauh lebih tinggi dari negara-negara Arab. Ketika Arab masih jahiliyah, Nusantara sudah jadi negara adidaya. Armada lautnya dijuluki Naga Laut Selatan yang disegani Naga Laut Utara (China).

Tolok ukur lainnya, bangsa yg bisa mengolah metalurgi logam jadi musik seperti gamelan pertanda bangsa yang memiliki kebudayaan tinggi. Bandingkan dengan Arab yg alat musiknya rebana. Gak level gez ..

Kalo ada kelompok yang ingin mengubah negara demokrasi menjadi negara agama berarti pikiran dan hatinya belum slamet, itu tanda-tanda orang yang menclek alias gen … deng.

Lha iya.. Wong gendeng kok ngaku memperjuangkan agama. Agama cap apa?
Hanya Tuhan yg memiliki agama, manusia hanya dianjurkan untuk belajar pada nabi ato rasul menjalankan ajaranNya.

Zaman now melalui orang-orang pilihan seperti bhiksu, resi, pendeta ato kiyai. Jangan belajar agama pada pengusaha agama yg mengerahkan agen dan marketing religi berupa lembaga pendidikan, media elektronika dan kitab.

Perlu tau, Tuhan tidak butuh pembela. Dia sudah Maha Segalanya. Yang ngaku pembela ajaran Tuhan itu apa lebih Maha dari Tuhan? Yang bener aje loe …

Lagian pejuang agama cap apa kalo tindakannya tidak membuat kehidupan masyarakat merasa aman, tentram dan damai malah menimbulkan keonaran, merusak kerukunan juga menebar ketakutan.

Sana.. Betulin dulu pikiran, ati dan perasaan kalian agar bisa jadi manusia yang baik. Kalo belum bisa begitu jangan banyak tingkah karena pasti masuk penjara, itulah sejatinya neraka.

oleh : Rokim Dakas
* Penulis adalah mantan wartawan Surabaya Post

Rokim Dakas
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
adminwebsite

Related Posts

Ruba’i Katjasungkana dan Keteguhan Memegang Prinsip

12 Januari 2021

Pak Peter, Idola yang tak Mudah Kita Ikuti

11 Juni 2020

Mencicipi ‘New Normal’

20 Mei 2020
Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

agenda

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Agenda
  • Kirim Naskah
  • Kontak
© 2025 exsurabayapost.com | komunitas alumni surabaya post

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.