Mengenang dan mendoakan almarhum H. Nuryadi Abdullah bin Imam Muhadi, akrab dipanggil Mas Denny, akan diselenggarakan ‘Doa Bersama Mengenang 7 Hari Mas Denny’ pada Minggu (15/8/2021) pukul 19.00 WIB.
Dalam acara ini akan digelar pembacaan yasin, tahlil, dan doa yang akan dipimpin oleh Drs H. Hisbul Wathan MM. Selain itu juga testimoni sahabat, di antaranya Dr. H. Soekarwo atau Pakde Karwo (Wantimpres RI), Prof. Hotman Siahaan (Sosiolog Universitas Airlangga), dan Ali Salim (wartawan senior). Gelar doa bersama ini didadakan melalui Zoom Meeting.
Mas Denny meninggal pada Selasa (10/8/2021), sekitar pukul 14.20 WIB di RS Mitra Keluarga Waru.
Saat aktif menjadi wartawan Surabaya Post, Mas Denny adalah salah satu kader muda almarhum A. Azis, pimpinan Harian Sore Surabaya Post. Bersama sejumlah wartawan yang lain, seperti Taufik Ibrahim, Darmantoko, Hery Mustofa, dan Saiful Irwan, ia kerap dijuluki nyamuk pers. Sebab liputannya dinilai komprehensif, menyuguhkan fakta apapun, khususnya yang menyangkut ketidakadilan.
Mas Denny juga dikenal sebagai salah satu ‘murid jurnalistik’ dari mentor handal, Tjuk Suwarsono, yang kala itu menjabat sebagai Redaktur Kota Surabaya Post. Keduanya bukan kebetulan juga berasal dari lembaga pendidikan yang sama, Akademi Wartawan Surabaya (AWS) yang kini beralih jadi Stikosa-AWS.
Usai ‘lulus’ dari Surabaya Post, ia mendirikan Derap Desa, sebuah media yang muncul dalam format majalah bulanan dan website komunitas masyarakat pedesaan di Jawa Timur. Media ini berkantor di Perum Gayungsari, Surabaya.
Melaju dengan gagasan sederhana, media ini ternyata cukup diminati. Kehadirannya sebagai wacana alternatif dunia pedesaan cukup ditunggu dan mengundang apresiasi. Di antaranya juara 2 Anugerah Pewarta Astra 2017.