Penulis: Rokim Dakas

Sebungkus nasi yang diberikan pada pengendara ojek, kemana muara sedekah itu? Memberi anak sangu sekolah yang kemudian dibelikan jajan, seberapa jauh kebaikan itu berkembang? Memberi sembako pada orang-orang yang terdampak corona, apa maknanya? Kenapa hanya bersedekah ketika ada bencana? Menjadi begitu aneh ketika ada aksi kemanusiaan, tidak berpartisipasi malah kepo. Amat menarik jika membaca persepektif suatu kebaikan karena sifatnya abadi. Why? Sebuah kebaikan itu seperti biji padi yang menumbuhkan beratus-ratus bulir. Jika ada biji yang terjatuh kemudian tumbuh lagi maka akan ada ribuan padi baru, dstnya dstnya … Begitulah kebaikan, ia selalu mengembang tiada henti, abadi. Sebungkus nasi yang diberikan…

Read More

Biasanya awak saya tidak sendirian ngopi di warung ini, tempat kongkow di bekas wisma lokalisasi Dolly bernama Andromea menjadi jujukan jika pingin ngobrol bareng teman. Jarang banget berasik-asik sendiri di warung yang di lantai dua digunakan sebagai kost”an. Kadang ditemani Teguh dan Iwan kadang bersama para veteran wartawan diantaranya Udin Lotto yang bercerita, dulu tempat ini salah satu wisma terbesar selain Barbara. “Kalo kemudian Dolly sudah berubah, kita perlu berpartisipasi terhadap peradaban baru yang dibangun,” kataku pada teman” ketika ragu kuajak ngopi di bekas pasar kenikmatan paling populer di Surabaya. Why? Penguasa kota boleh nggedabrus sampe lambéné muruh, bangga bisa…

Read More

Mengapa kaum borjuis tidak lagi tertarik membeli karya perupa Indonesia? Saya dicolek sama Mr. ⁩Jack serasa menjawil agar urun opini bersama orang² besar di jagat senirupa. Dan apa yg saya sampaikan moga² salah. Why? Karena saya belum pernah melihat pameran² besar di banyak tempat. Yg saya lihat hanya pameran di “balai RW” desa kecil, Surobajul. Lalu mengamati katalog pameran di berbagai negara serta menyimak lukisan di galeri virtual. Di desa kecil itu saya berteman dengan perupa² yg saya harap bisa jadi bintang tapi sering pupus sebelum berkembang lantaran tidak mampu melahirkan karya besar. Padahal saya melihat mereka memiliki modal besar…

Read More

Sebelum perempuan Amerika berhak nyoblos dalam pemilu, pada 1916, gerakan perempuan di Indonesia telah berani mengirimkan mosi kepada Pemerintah Belanda. Sayangnya, lebih dari 100 tahun sejak Putri Mardika mengajukan mosi kepada gubernur jenderal Belanda agar perempuan diperlakukan sama di mata hukum, rupanya tak banyak kemajuan terjadi di Indonesia terkait perlakuan terhadap perempuan. Gerakan Perempuan di Nusantara semakin maju dan beradab paska mosi dari Putri Mardika. Bahkan, delapan tahun kemudian, Partai Komunis Indonesia (PKI) mencanangkan satu hari khusus untuk membahas peran gerakan perempuan melawan kapitalis dan kolonialis dalam Kongres PKI pada 7-10 Juni 1924. Hari tersebut menjadi asal mula Kongres Perempuan…

Read More

Sakjanya mayoritas warga Indonesia ini orang baek². Rasak’kan lah, di lingkungan sekitar kehidupan berlangsung aman, tentrem, jarang ada orang gegeran secara vulgar. Anak² tetap bisa bermain dengan riang gumbira. Hanya karena ada yang menjadi korban pola ajaran agama yang sok ngarapi, sampai roti pun disuruh beragama, suasanae jadi tidak asik. Seakan² kita katut dianggap wong goblok. Dibanding orang yang waras, jumlah orang kenthir semacam itu sak upil, tidak banyak. Namun jika ruang ekspresinya tidak ditutup maka bisa membahayakan bagi mayoritas. Kalo merenung sambil ngopi, kok enak amat ya uripe pedagang agama? Cuma modal menghafal beberapa firman, pantun, kisah nabi², cerita²…

Read More

Tangisan leloehoer terasa begitoe menjajat djiwa. Air mata pedjoeang kemerdekaan membenamkan impian agoeng jang ditjatat dengan tinta emas. Betapa anak tjoetjoenja tak berdaja menghadapi perang soenji tanpa pertoempahan darah. Namoen akibatnja, kekajaan boedaja jang begitoe loehoer dibenamkan oleh bentoek adjaran jang kebenarannja perloe dioedji setjara kritis. Tidak ada kemoetlakkan soeatoe adjaran dalam menempoeh moeara kebenaran hakiki. Memang ada aliran jang memadoekan boedaja Noesantara dengan soeatoe adjaran sebagaimana jang dilakoekan oleh para Kekasih Semesta. Namoen jang merisaoekan adalah agen² boedaja mantja jang mendjoewal cerita horor dengan iming² soerga kemoedian diapresiasi masyarakat loewas. Dari mata bathiniah nasibnja terlihat bundhas. Ini boekan toelisan…

Read More

Di antara ratoesan djoeta orang jang dinilai sebagai orang Djawa jang ilang djawané, sahaja termasoek di antaranja. Why? Ketika di hadapkan pada masalah penguasaan bahasa, huruf maupun aksara Djawa, sahaja merasa mati akal. Begitoe banjak jang tidak sahaja ketatahoei. Sedih? Kalau tidak merasah sedih berarti sahaja tergolong orang moenafik. Ja tentoe sadja sedih gezzz …. Setelah sekian tahoen berlaloe, kehidoepan berdjalan penoeh warna, masalah ilmu Djawa terasa terhapoes dalam ingatan. Sewaktoe masih sekolah SD pernah diberi peladjaran melaloei boekoe Pinter Matja, covernja gambar keris. Materinja full bahasa Djawa, baik tentang pelajaran tulis menulis maupun budhi pekerti. Setelah SMP dan SMA…

Read More